Rabu, 28 Oktober 2009

TRANSPOSISI& SUBTITUSI

Kriptografi klasik adalah:
kriptografi yang dipakai pada jaman dulu. Bentuk penyandiannya berupa teks (huruf) dengan menggunakan alat tulis berupa kertas dan pensil, namun bila menggunakan mesin sandi, biasanya mesin tersebut masih sangat sederhana.

Kriptografi klasik terbagi menjadi dua kategori utama:
yaitu metode penyandian transposisi dan metode penyandian substitusi.

1.Metode penyandian transposisi adalah
metode penyandian dengan cara mengubah letak dari teks pesan yang akan disandikan. Dan untuk membaca pesan aslinya kembali, cukup dengan mengembalikan letak dari pesan tersebut berdasarkan kunci dan algoritma pergeseran huruf yang telah disepakati.

Terdapat beberapa algoritma dalam metode penyandian transposisi yaitu :

  1. Penyandian transposisi rail fence
  2. Penyandian transposisi route
  3. Penyandian transposisi kolom
  4. Penyandian transposisi ganda
  5. Penyandian transposisi Myszkowski
*.Penyandian Transposisi Rail Fence

Rail Fence atau bisa juga disebut alur pagar adalah bentuk penyandian transposisi dengan cara menuliskan huruf-huruf teks asli secara turun naik dalam sebuah pagar imajiner. Teks sandinya dibaca secara baris per baris.

*.Penyandian Transposisi Route

Penyandian transposisi dengan metode route hampir sama dengan metode Rail Fence. Penyandian Transposisi Route dilakukan dengan cara menuliskan teks asli secara kolom dari atas kebawah dalam sebuah kisi-kisi imajiner dengan ukuran yang telah disepakati. Teks sandinya dibaca dengan arah (route) sesuai perjanjian, misalnya dibaca secara (1) spiral dengan arah jarum jam, mulai dari kiri atas atau (2) secara ular tangga, mulai dari kanan bawah dan lain-lain cara pembacaannya.

Penyandian route memiliki banyak sekali variasi algoritma pembacaan teks-nya. Namun tidak semua algoritma tersebut memberikan hasil teks sandi yang memenuhi standar “aman”. Beberapa algoritma tidak mengacak teks asli dengan sempurna, sehingga akan memberikan celah yang dapat dengan mudah dipecahkan oleh seorang kriptoanalisa.

*.Penyandian Transposisi Kolom

Penyandian Transposisi Kolom dituliskan secara baris (biasa) dengan panjang yang telah ditentukan sebagai kunci-nya. Teks sandi-nya dibaca secara kolom demi kolom dengan pengacakan melalui permutasian angka kuncinya. Panjang baris dan permutasian kolomnya disebut sebagai “kata kunci”.

Dalam prosesnya, kata kunci tersebut didefinisikan dahulu dengan angka sesuai urutan abjad. Sedangkan proses untuk mengembalikan ke teks sandi ke teks aslinya dilakukan langkah kebalikan darinya.

*Penyandian Transposisi Ganda

Penyandian transposisi ganda adalah metode penyandian transposisi kolom yang dilakukan dua kali. Dua kali proses penyandian ini dilakukan untuk mempersulit upaya pemecahan teks sandi transposisi kolom yang biasanya dapat dengan mudah dilakukan dengan metode anagram.

Proses penyandian yang kedua ini bisa menggunakan kunci yang sama atau dua kunci yang berbeda.

Sebagai contoh ditetapkan kunci kedua yang berbeda yaitu GERHANA; terhadap teks sandi pertama : KRDKA MAUEP AEAAG NYTIA AIARE XUONB DTJMN RSBTP ESAAI AIKEK ATNTS TDNAN

*.Penyandian Transposisi Myszkowski

Émile Victor Théodore Myszkowski di tahun 1902 memperkenalkan variasi dari metode penyandian transposisi kolom, yang dibedakan dalam pendefinisian dan permutasian kata kunci-nya.

Dalam metode penyandian transposisi kolom, kata kunci misalnya BOROBUDUR di definisikan menjadi 1 4 6 5 2 8 3 9 7; sedangkan dalam metode Myszkowski menjadi 1 3 4 3 1 5 2 5 4

Teks sandinya dibaca secara urutan nomor kolom, bila nomor urut kolomnya sama dibaca secara bersamaan dimulai dari sebelah kiri.

Lebih mudahnya dapat dilihat dalam contoh berikut :

Teks pesan asli :

TENTUKAN PRIORITAS ANDA SEBAB KITA TIDAK DAPAT MENGERJAKAN SEMUANYA X.

Kata kunci : BOROBUDUR yang berarti 9 kolom

Proses :

BOROBUDUR didefinisikan sesuai urutan abjad menjadi 1 3 4 3 1 5 2 5 4

1 3 4 3 1 5 2 5 4

T E N T U K A N P

R I O R I T A S A

N D A S E B A B K

I T A T I D A K D

A P A T M E N G E

R J A K A N S E M

U A N Y A X

Hasil penyandian (teks sandi) :

TURIN EIIAM RAUAA AAANS ETIRD STTPT JKNYN POAAK ADAEA MNKNT SBBDK EGNEX

Untuk mempersulit pemecahan sandi oleh para kriptoanalisa, maka biasanya metode penyandian transposisi dikombinasikan dengan metode penyandian substitusi. -antz-

2.Metode penyandian substitusi :

telah dipakai dari jaman dulu (kriptografi klasik) hingga kini (kriptografi modern). Kriptografi klasik terbagi menjadi dua kategori utama, yaitu metode penyandian substitusi dan metode penyandian transposisi.

Bentuk penyandian kriptografi klasik berupa teks (huruf/karakter) dengan menggunakan alat tulis berupa kertas dan pensil. Namun bila menggunakan mesin sandi, biasanya mesin tersebut masih sangat sederhana.

Sesuai dengan namanya, pada awalnya, metode penyandian substitusi adalah penyandian dengan cara mengganti huruf/karakter teks aslinya ke huruf/karakter lain sebagai teks sandinya, baik setiap satu huruf/karakter atau setiap kelompok huruf/karakter atau bisa juga kombinasi dari itu.

Kemudian dalam perkembangannya, dalam metode penyandian substitusi modern, digunakan sebuah program aplikasi tertentu dimana teks asli yang berbentuk kumpulan karakter dalam sebuah file digital diganti dengan kumpulan karakter lain secara digital pula sehingga menghasilkan file sandi yang siap dikomunikasikan.

Terdapat berbagai macam metode penyandian substitusi, diantaranya adalah :

  1. Metode Penyandian Substitusi Sederhana
  2. Metode Penyandian Caesar
  3. Metode Penyandian Vigenére
  4. Metode Penyandian Hill

*.Metode Penyandian Substitusi Sederhana

Metode penyandian substitusi sederhana ini termasuk dalam kriptografi klasik. Metode ini dilakukan dengan mengganti setiap huruf dari teks asli dengan huruf lain sebagai huruf sandi yang telah didefinisikan sebelumnya oleh algoritma kunci.

Dalam metode penyandian substitusi sederhana, deretan alfabetiknya bisa berupa deretan dari A sampai Z yang disebut deret langsung, ataupun kebalikannya dari Z ke A yang disebut deret inversi (kebalikan), namun dapat pula berupa deretan acak berkunci ataupun tidak berkunci.

Untuk memudahkan dalam mengoperasikan penyandiannya, deretan huruf tersebut dapat dibuatkan kedalam sebuah tabel, ataupun dengan matematika aljabar modulus 26, tergantung algoritma kunci yang ditentukan.

*.Teknik kriptografi sederhana yang dapat diajarkan kepada anak-anak tingkat SD atau Pramuka Siaga / Penggalang adalah sistem kripto/sandi Caesar. Yaitu sistem sandi yang diciptakan oleh kaisar Romawi sekitar tahun 50-60 sebelum masehi, saat Julius Caesar mengirim pesan rahasia kepada tentaranya di
medan perang. Karena diciptakan oleh Julius Caesar maka dinamailah sistem sandi ini dengan sistem sandi Caesar.

Sistem sandi Caesar ini dilakukan dengan menggeser deretan huruf (alfabet) tiga langkah kedepan guna mendapatkan alfabet baru yang digunakan untuk mengirimkan pesan rahasia.

Alfabet biasa :

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z

Alfabet sistem sandi Caesar :

D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z A B C

Sehingga A = D, B = E, C = F, … dst sampai Z = C

contoh :

pesan asli : carilah coin emas di dalam gua

*.Tehnik kriptografi berikutnya yang dapat diperkenalkan kepada para pemula, anak-anak Pramuka Penggalang ataupun sebagai permainan saat boot champ adalah sistem sandi Vigenère.

Sistem sandi ini pertama kali dipopulerkan oleh Blaise de Vigenère seorang diplomat Perancis pada abad 15, sehingga disebutlah metode ini dengan sistem sandi Vigenère

Sistem sandi Vigenère adalah sistem sandi substitusi multi-alfabet, yaitu sistem sandi Caesar tetapi dengan pergeseran alfabet yang berlainan disesuaikan dengan kata kuncinya.

Yang dimaksud sistem sandi substitusi adalah menyandi dengan cara mengganti huruf-huruf pesan/teks aslinya dengan huruf-huruf sandi. Sistem sandi Caesar dan Viginère termasuk metode sistem sandi ini. Bahkan sistem sandi substitusi merupakan sistem sandi yang dipakai pula dalam kriptografi modern, dengan variasi-variasi yang terus berkembang.

contoh :

kata kunci : MERAPI

pesan asli : SUKSES ADALAH PERMAINAN PIKIRAN

alfabet biasa :

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z

alfabet sistem sandi Vigenère dengan kata kunci MERAPI :

M N O P Q R S T U V W X Y Z A B C D E F G H I J K L

E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z A B C D

R S T U V W X Y Z A B C D E F G H I J K L M N O P Q

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z

P Q R S T U V W X Y Z A B C D E F G H I J K L M N O

I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z A B C D E F G H

sehingga

S dengan pergeseran M = E; U dengan pergeseran E = Y; K dengan pergeseran R = B; S dengan pergeseran A = S; E dengan pergeseran P = T; S dengan pergeseran I = A; A dengan pergeseran M = M; D dengan pergeseran E = H; dsb….. sampai N dengan pergeseran A = N

pesan tersandi : EYBSTA MHRLPP BIIMPQZEE PXSUVRN

Permainan menemukan pesan tersandi dengan sistem sandi Vigenère sangat menarik dan menantang untuk dilakukan.

kata kunci : LOMBOK

pesan tersandi : MOZEIXR YAUO UPANBBG

kata kunci : BOROBUDUR

pesan tersandi : LFZCUI XHKVY JSNOD




Jumat, 23 Oktober 2009

one piece



Keamanan Jaringan Komputer

Sudah saatnya kita menyadari kebutuhan keamanan komputer, terlebih pengguna pada lingkungan network. Bila kita berfikir bahwa masalah keamanan komputer diserahkan dan atau merupakan tanggungjawab sepenuhnya bagian administrator jaringan, sebaiknya paradigma seperti itu harus kita rubah. Riset yang dilakukan oleh US National Security Agency menyatakan bahwa sebesar 65% penyebab gangguan kemanan komputer berasal dari internal. Kesembronoan penggunaan password dan pengetahuan dasar sekuriti komputer merupakan presentasi terbesar. Hasil riset tersebut menyadarkan para administrator jaringan untuk tidak sepenuhnya terfokus pada serangan dari luar.

Edukasi adalah jalan terbaik

Berikan kesadaran kepada pengguna bahwa mereka adalah bagian dari lingkungan jaringan komputer, artinya mereka harus memahami bahwa keterlibatan mereka sangat penting dalam hal keamanan jaringan komputer dilingkungannya. Berdasarkan riset lainnya, sebesar 90% pengguna memakai komputer sebatas kepada penggunaan aplikasi yang sesuai dengan pekerjaannya, pengetahuan tentang kemanan komputer sangat minim. Jalan terbaik adalah memberikan edukasi kepada mereka dengan memberikan pengenalan tentang pengetahuan keamanan komputer : What, When, Who, Why, and How